Jakarta — Setiap kendaraan mempunyai sisa bahan bakar bensin (BBM) cadangan atau juga dikenal dengan istilah reservoir (RES) yang ada di dalam tangki, ketika indikator bensin di posisi “E” (empty/kosong). Besaran volume BBM cadangan tersebut beragam tiap mobil, umumnya di antara 10 persen sampai 15 persen dari total kapasitas penuh tangki.

Namun, untuk memastikan, informasi tersebut (sisa bahan bakar) biasanya bisa ditemukan di buku manual, atau jika tidak ada, bisa langsung ditanyakan kepada bagian layanan konsumen masing-masing merek. Dari data tersebut, pengemudi bisa melakukan hitung-hitungan jarak yang bisa ditempuh ketika posisi bensin “E”.

Jadi, ketika indikator peringatan bensin habis menyala, jangan panik! Berhenti sejenak dan perkirakan jarak yang mungkin bisa ditempuh. Cara menghitungnya juga tidak sulit, cukup luangkan waktu sejenak dan lakukan hitung-hitungan dasar.

Setelah mengetahui sisa bahan bakar, kemudian lihat rata-rata jarak yang ditempuh untuk setiap liternya (biasanya ada di panel indikator). Kemudian volume dari sisa bensin di dalam tangki tersebut, dikalikan dengan rata-rata jarak, maka ditemukan hasil akhir jarak yang sekiranya masih bisa ditempuh.

Contoh

Misalnya, tersisa BBM 5 liter (dalam posisi indikator “E”), kemudian rata-rata jarak tempuh tiap liter adalah 10 kpl. Lalu, tinggal dikalikan (5 x 10), maka didapat angka 50. Nilai yang diperoleh adalah jarak tempuh (dalam km) yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai SPBU terdekat guna melakukan pengisian bensin.

“Cara tersebut bisa saja digunakan ketika dalam keadaan darurat. Namun, memang sebaiknya sejak awal akan menggunakan mobil, pengemudi sudah melakukan perhitungan. Sehingga, kejadian semacam itu tidak terjadi di tengah jalan, apalagi ketika akan berkendara jarak jauh,” ujar Iwan Abdurahman, General Repair Service Manager Toyota Astra Motor, Kamis (31/3/2016).

Iwan merekomendasikan, kalau sekiranya hitungan sudah didapat, tetap jangan menunda untuk melakukan pengisian bahan bakar. Seketika menemukan SPBU, langsung diisi.

“Jangan menunda pengisian bahan bakar, meski mobil masih punya sisa jarak tempuh yang jauh sesuai hitung-hitungan manual. Sebab, kita tidak pernah tahun akan ada apa di depan. Seperti misalnya bertemu dengan macet, dan tentu bisa menguras bahan bakar,” ujar Iwan. (Kompas.com)

Follow & Like :

Twitter : spectrumwf_id
Instagram : spectrumwf_id
Facebook : spectrum window film

0 Likes
1451 Views

Comments are closed.